Jenis Laporan Keuangan: Kunci Untuk Mengambil Keputusan Keuangan

29 February 2024

Jenis Laporan Keuangan: Kunci untuk Mengambil Keputusan Keuangan

Pengertian Laporan Keuangan

Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 dari Ikatan Akuntan Indonesia memberikan definisi laporan keuangan sebagai penyajian terstruktur mengenai kinerja keuangan suatu perusahaan atau entitas usaha. Menurut Baridwan (2004:17), laporan keuangan dapat diartikan sebagai ringkasan dari proses pencatatan, mencakup ikhtisar transaksi keuangan yang terjadi selama periode buku yang bersangkutan. Oleh karena itu, secara esensial, laporan keuangan dapat dianggap sebagai rekaman informasi keuangan suatu perusahaan selama periode akuntansi tertentu untuk memberikan gambaran mengenai kinerja keuangan perusahaan sebagai bagian integral dari proses pelaporan keuangan, dengan harapan dapat memberikan pemahaman yang komprehensif terkait dengan situasi finansial perusahaan.

Tujuan Laporan Keuangan:

1. Sebagai Alat Pengukuran Kinerja Keuangan

Laporan keuangan memberikan gambaran tentang kinerja keuangan suatu entitas selama periode tertentu. Ini mencakup aspek-aspek seperti pendapatan, biaya, laba bersih, dan rasio keuangan. Dengan membandingkan laporan keuangan dari periode ke periode, pemangku kepentingan, seperti manajemen, investor, dan kreditor, dapat mengukur sejauh mana entitas tersebut mencapai tujuan keuangan dan seberapa efisien operasinya.

2. Memudahkan Pengambilan Keputusan

Laporan keuangan menyediakan informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan yang tepat. Pemangku kepentingan dapat menggunakan data seperti arus kas, rasio keuangan, dan laba bersih untuk menilai stabilitas keuangan perusahaan. Keputusan seperti investasi, kredit, atau pengembangan bisnis dapat dibuat berdasarkan analisis laporan keuangan.

3. Sebagai Alat untuk Memenuhi Kewajiban Perpajakan

Pemerintah dan lembaga perpajakan memerlukan informasi keuangan yang akurat dan transparan dari perusahaan untuk menentukan kewajiban pajaknya. Laporan keuangan, terutama laporan laba rugi dan neraca, memberikan pandangan yang jelas tentang penghasilan dan aset perusahaan, yang digunakan untuk menghitung kewajiban pajak.

4. Sebagai Alat untuk Mendapatkan Modal

Pemangku kepentingan eksternal, seperti investor potensial atau pemberi pinjaman, memerlukan informasi keuangan yang dapat dipercaya untuk menilai risiko dan peluang investasi. Laporan keuangan yang baik dapat meningkatkan kepercayaan pemangku kepentingan dan, sebagai hasilnya, mempermudah perusahaan dalam mendapatkan modal melalui penjualan saham, obligasi, atau pinjaman.

5. Sebagai Alat untuk Memantau Arus Kas

Laporan arus kas memberikan informasi rinci tentang sumber dan penggunaan kas selama periode tertentu. Ini membantu manajemen untuk memantau dan mengelola arus kas perusahaan dengan lebih efektif. Arus kas yang sehat sangat penting untuk kelangsungan hidup bisnis dan memastikan bahwa perusahaan dapat memenuhi kewajiban keuangannya.

Jenis - Jenis Laporan Keuangan:

1. Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi diatur dalam PSAK No. 1 Laporan Laba Rugi. Laporan laba rugi adalah laporan yang menyajikan informasi mengenai pendapatan, beban, dan laba rugi entitas selama periode tertentu. Laporan laba rugi disusun untuk memberikan informasi mengenai kinerja keuangan entitas selama periode tertentu.

Laporan laba rugi terdiri dari beberapa komponen, yaitu:

  1. Pendapatan
    Pendapatan adalah kenaikan manfaat ekonomi selama periode pelaporan dalam bentuk arus masuk atau peningkatan aset atau penurunan kewajiban yang dapat diukur dengan satuan uang, yang timbul dari aktivitas utama atau operasi normal entitas.
  2. Beban
    Beban adalah penurunan manfaat ekonomi selama periode pelaporan dalam bentuk arus keluar atau penurunan aset atau kenaikan kewajiban yang dapat diukur dengan satuan uang, yang timbul dari aktivitas normal entitas dalam rangka menghasilkan pendapatan.
  3. Laba rugi
    Laba rugi adalah selisih antara pendapatan dan beban. Laba rugi bersih merupakan laba rugi setelah dikurangi dengan pajak penghasilan.
2. Neraca

Neraca diatur dalam PSAK No. 1 Laporan Keuangan. Neraca adalah laporan yang menyajikan informasi mengenai posisi keuangan entitas pada suatu tanggal tertentu. Posisi keuangan entitas adalah posisi keuangan entitas pada tanggal tertentu yang menunjukkan aset, kewajiban, dan ekuitas entitas tersebut.

Neraca terdiri dari beberapa komponen, yaitu:

1. Aset

Aset adalah sumber daya yang dikuasai oleh entitas sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh oleh entitas.
Aset diklasifikasikan menjadi dua kelompok, yaitu:
  • Aset lancar: Aset yang diharapkan dapat direalisasikan atau dikonsumsi dalam waktu satu tahun atau siklus operasi normal entitas (yang lebih lama).
  • Aset tidak lancar: Aset yang tidak memenuhi kriteria aset lancar.

2. Kewajiban

Kewajiban adalah utang entitas masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu, penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar sumber daya dari entitas.
Kewajiban diklasifikasikan menjadi dua kelompok, yaitu:
  • Kewajiban lancar: Kewajiban yang diharapkan dapat diselesaikan dalam waktu satu tahun atau siklus operasi normal entitas, mana saja yang lebih lama.
  • Kewajiban tidak lancar: Kewajiban yang tidak memenuhi kriteria kewajiban lancar.

3. Ekuitas

Ekuitas adalah hak residual atas aset entitas setelah dikurangi semua kewajiban.
Ekuitas diklasifikasikan menjadi dua kelompok, yaitu :

  • Ekuitas pemilik: Bagian ekuitas yang dapat dikendalikan oleh pemilik entitas.
  • Ekuitas non-pemilik: Bagian ekuitas yang tidak dapat dikendalikan oleh pemilik entitas.
3. Laporan Perubahan Ekuitas

Laporan perubahan ekuitas diatur dalam PSAK No. 2 Laporan Perubahan Ekuitas. Laporan perubahan ekuitas adalah laporan yang menyajikan informasi mengenai perubahan ekuitas entitas selama periode tertentu. Laporan perubahan ekuitas disusun untuk memberikan informasi mengenai perubahan dalam hak residual atas aset entitas setelah dikurangi semua kewajiban. Perubahan ekuitas dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti laba atau rugi bersih,pengakuan pendapatan dan beban yang belum direalisasi, penerimaan atau pengeluaran dividen, perubahan modal disetor, perubahan cadangan.

4. Laporan Arus Kas

Laporan arus kas diatur dalam PSAK No. 4 Laporan Arus Kas.Laporan arus kas adalah laporan yang menyajikan informasi mengenai aliran kas masuk dan keluar entitas selama periode tertentu. Laporan arus kas disusun untuk memberikan informasi mengenai sumber, penggunaan, dan perubahan kas dan setara kas entitas. Aliran kas masuk adalah arus masuk kas atau setara kas dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Sedangkan, Aliran kas keluar adalah arus keluar kas atau setara kas dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.

5. Catatan Atas Laporan Keuangan

Catatan atas laporan keuangan diatur dalam PSAK No. 1 Laporan Keuangan. Catatan atas laporan keuangan adalah bagian dari laporan keuangan yang menyajikan informasi tambahan dan penjelasan yang relevan untuk memahami laporan keuangan. Catatan atas laporan keuangan harus disajikan secara sistematis dan logis, dan harus dapat memberikan pemahaman yang menyeluruh tentang transaksi, peristiwa, dan keadaan yang mempengaruhi posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas. Informasi yang disajikan dalam catatan atas laporan keuangan seperti kebijakan akuntansi yang diadopsi oleh entitas, penilaian atas aset dan kewajiban, transaksi yang tidak biasa, informasi yang diharuskan oleh peraturan perundang-undangan.

Written by: Nitha Theresia Christanti Rumapea - Agent of Artax


Artikel ini merupakan pandangan pribadi tim penulis dan tidak mencerminkan pendapat resmi perusahaan kami.
BROWSE ALL ARTAX NEWS & ARTICLES
08 November 2023
Metode Pencatatan Akuntansi: Basis Kas (Cash) vs Akrual (Accrual)
19 October 2023
Pembukuan dan Pencatatan Dari Sudut Pandang Perpajakan
19 June 2023
Piutang Tidak Dilunasi Pelanggan: Pengaruhnya Secara Akuntansi dan Perpajakan

Talk To Artax

At Artax, we're dedicated to providing unparalleled tax consultation services. Let us help you smoothen the complex Indonesian tax system with expertise and precision.